Monday 16 November 2020

Waspada ! 5 Tanda Kamu Orang Yang Boros

Pada bulan Oktober, November dan Desember biasanya banyak marketplace ataupun online shop yang memberikan potongan harga besar-besaran. Biasanya potongan ini diadakan pada tanggal-tanggal unik seperti 10.10, 11.11 atau 12.12 yang dikenal sebagai HARBOLNAS. Hari Belanja Nasional.


src: pexels.com/Negative Space

Bagi sebagian dari kita, ini merupakan hari yang sangat dinanti-nanti karena kita bisa membeli barang yang kita butuhkan dengan harga yang sangat miring. Namun, tak sedikit juga dari kita yang membeli barang karena keinginan bukan karena kebutuhan. Hal inilah terkadang membuat kita kebablasan mengeluarkan uang hanya untuk keinginan semata sehingga kita menjadi orang yang boros

Namun, bagaimanakah cara  kita membedakan keinginan dan kebutuhan ? Berikut ini merupakan cara membedakan kebutuhan dan keinginan agar kita tidak menjadi orang yang boros !

1.Tidak mempermasalahkan harga dan fungsinya

src: pexels.com/Burst

Saat kita sangat menginginkan suatu barang, terkadang kita tidak memperhatikan harga dan kegunaan dari barang tersebut. Terkadang ada beberapa online shop yang menaikkan harga barang lalu di-discount sehingga pikiran kita terkelabui oleh diskon yang besar. Dan bisa saja barang tersebut memiliki kualitas yang bagus dan memiliki banyak fungsi, namun terkadang fungsinya belum atau tidak dibutuhkan dalam keadaan kita sekarang. Jadi janganlah kita terpengaruh terhadap harga miring dan banyaknya fungsinya.


2. Meskipun bukan hal penting, harus secepat mungkin dimiliki

src: unsplash.com/Melanie Pongratz

Di zaman yang serba online ini semakin banyak dari kita yang memamerkan bahwa kita barang-barang branded dan terbaru. Barang branded ini hanya kita gunakan untuk menaikkan gengsi di media sosial. Yang mana hal ini sangat berbahaya karena kita selalu ingin memiliki barang bukan karena penting namun karena hanya ingin meningkatkan gengsi.


3. Setelah dibeli, barang tersebut tidak digunakan
src: pexels.com/Energi.com


Pada HARBOLNAS sangat banyak barang-barang yang telah dibeli, namun tidak digunakan. Sifat ini bisa dibilang sebagai contoh sifat kurang bersyukur. Karena barang yang sudah lama diidam-idamkan tersebut jarang digunakan atau bahkan tidak pernah digunakan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti bosan atau ekspektasi terlalu tinggi terhadap kegunaan barang.


4.Produktivitas tidak meningkat

src: unsplash.com/Artem Beliaikin

Barang atau alat bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam hidup sehingga produktivitas meningkat. Namun, barang tersebut hanya akan meningkatkan produktivitas jika digunakan saat waktu yang tepat. Seperti radio atau CD Player akan meningkatkan produktivitas jika digunakan untuk relaksasi ataupun saat istirahat, yang mana akan menenangka hati dan pikiran. Tetapi hal ini akan berkebalikan jika kita menggunakannya saat bekerja, yang akan membuat konsenstrasi terpecah.


5.Walaupun barang yang dimiliki masih bagus, masih menginginkan barang lain
src: Pexels.com/Artem Beliaikin

Saat kita mulai mengikuti satu keinginan maka hal ini akan berkelanjutan. Kita tidak akan pernah puas untuk mengikuti keinginan kita dan hal ini sangat susah dihentikan. Saat kita sudah memiliki suatu benda yang diinginkan, sering kali kita menginginkan yang lebih baru walaupun barang yang kita miliki masih bagus.


Dan yang paling penting dari 5 poin di atas adalah kesadaran diri kita masing-masing bahwa kita memiliki keterbatasan dalam sumber daya keuanga, sehingga jika kita sadar akan hal ini maka 5 poin di atas akan mengikuti.

Referensi : idntimes.com

Previous Post
Next Post

0 comments: