Sunday 3 November 2019

Cara Menghentikan Overthinking

Foto by Laurenz Kleinheider On Unsplash

Berapa jam anda berfikir dalam satu hari ?

Anda mungkin akan mengatakan "Saya tidak pernah berfikiran begitu". Mari saya luruskan: anda berfikir sepanjang waktu, namun anda tidak pernah mempertimbangkan berapa banyak waktu yang anda habiskan untuk berfikir. Bagi saya itu terdengar sebagai suatu kecanduan. Saya tahu, karena saya kecanduan berfikir juga

Overthinking atau berfikir berlebihan adalah masalah umum, tetapi jika ini berlebihan maka akan menyebabkan gangguan tidur, “analysis paralysis”, dan bisa juga mengancam kesehatan mental. Hal ini juga sangat sulit untuk didiagnosa, apalagi menyembuhkannya

Saat saya makan berlebihan, saya mengatakan "Saya makan berlebihan. Saya harus menguranginya." Saat saya bekerja, saya mengatakan "Saya sangat lelah. Saya harus istirahat". Saat saya minum berlebihan, saya akan mengatakan "Ini berlebihan, saya hanya butuh sedikit air". Tetapi, saat saya terlalu berfikir berlebihan, saya tak cukup hanya mengatakan "Saya berfikir berlebihan". Saya butuh cara berbeda untuk membuka pikiran saya

Masalahnya adalah kebanyakan orang tidak menghiraukan masalah berfikir berlebihan. Saat seseorang mengkritisi tentang berfikir berlebihan, kita sering berasumsi bahwa masalah adalah memikirkan dan dikelilingi oleh fikrian negatif. Kita cenderung berasumsi, dengan cara yang sama, bahwa pikiran positif adalah baik. Tetapi, suatu kesalahan berasumsi bahwa semua pikiran positif adalah baik.

Cara yang paling banyak dikatakan adalah menghentikan pikiran negatif dan lebih banyak berpikir positif. Dilihat sekilas, ini terdengar nasihat yang bagus. Tapi kenyatannya adalah saat anda berlebihan menggunakan otakmu untuk berpikir positif dan negatif, maka ini seperti menyumbat saluran. Hasilnya ? Pikiran tidak jelas, yang mengarahkan ke pembuatan keputusan jelek.

You are not your thoughts


Berpikir bukanlah dilihat dari suatu kebiasaan untuk mengekang karena ini sangat dekat kaitannya dengan inti identitas kita. Tak ada perkataan yang lebih bagus dari Marcus Aurelius dalam Meditations:"Hidup kita adalah apa yang dipikirkan oleh pikiran kita".

Apa yang dia katakan adalah hidup kita dibentuk oleh kualitas pikiran kita. Saya percaya itu. Bagaimana pun, kebanyakan dari kita berasumsi bahwa kita adalah pikiran kita

Kita katakan:"Yah, saya tidak bisa untuk tidak memikirkan hal ini. Itulah aku". Tidak, itu bukanlah anda. anda bisa memutuskan pikiran yang diabaikan. Saya suka cara Eckhart Tolle mengatakannya dalam The Power Of Now: "Awal kebebasan adalah kesadaran bahwa anda bukan entitas yang memiliki-Sang Pemikir".

Satu-satunya jalan untuk berhenti mengenali dirimu dengan pikiran mu adalah berhenti menindaklanjuti semua pikiran anda. Alih-alih, putuskan untuk hidup di saat ini - di mana Anda tidak punya waktu untuk berpikir, hanya untuk mengalami

Bagaimana anda hidup pada zaman sekarang ?

Pikiran adalah sebuah alat. Alat yang digunakan terus-menerus selama 16-17 jam mulai dari bangun tidur, tarik keluar untuk menggunakannya saat dibutuhkan

Tapi bagaimana melakukannya ? Berikut merupakan empat langkah menghentikan Overthinking :

  1. Tingkatkan kesadaranmu sepanjang hari. Sadarilah bahwa terlalu banyak berpikir membuat anda jauh dari tujuan anda, bukannya ke arah tujuan.
  2. Mulai amati pikiran anda. Setiap anda mulai berpikir, jangan ikuti pikiran itu. Sebaliknya, cukup perhatikan bahwa anda mulai berpikir. Saat anda melakukan itu, otak anda tak akan melayang-layang
  3. Batasi pikiran anda hingga waktu yang ditentukan. Contohnya, saat penjurnalan atau mengatur prioritas jadwal harian, duduk dan pikirkan. Berikan diri anda waktu tertentu- katakanlah, 15 menit. Selama momen itu, sangat bagus memikirkan pikiran anda. Yang sedang kita lakukan adalah mencoba menghentikan pemikiran konstan
  4. Nikmati Hidup anda. Lepaskan semua pikiran tentang kemarin dan besok. Tidak penting berapa banyak yang ingin kamu capai besok, dan tidak penting penting berapa banyak penderitaan anda dulu, hargailah kehidupan anda hari ini

Saya tak akan duduk di sini dan katakan pada anda "Nikmatilah dishes-nya". Itu bukanlah gaya saya. Saat saya melakukan sesuatu yang tidak saya suka , saya belajar melakukkanya tanpa protes.

Tapi saat saya melakukan sesuatu yang benar-benar saya suka, tidak penting besar atau kecil, saya akan sangat menikmatinya. Saat saya mendengar musik, menonton film, atau menghabiskan waktu dengan keluarga, teman atau pacar, saat itulah saya dalam momen.

Saya tidak memikirkan tujuan saya, kegagalan, atau sesutau yang harus dilakukan besok. Saya hanya di sini. Sekarang juga. Seperti momen saat kamu membaca tulisan ini. Saat hilang, hilang selamanya. Sadarilah itu pada level yang lebih dalam, dan Anda bahkan tidak akan pernah berani meninggalkan masa kini.


Tulisan ini merupakan bahan belajar saya untuk penerjamahan bahasa Inggris, jadi mohon koreksi atas kesalahan penerjamhan saya ini. Tulisan ini ditulis oleh Darius Foroux pada situs Medium .
Previous Post
Next Post

0 comments: